Ibu
Teresa dan suster-susternya dikirim ke panti bayi para penderita kejang-kejang
yang kekurangan staf pegawai. Anak-anak di panti itu kelihatan jauh lebih kecil
untuk usia mereka, serta menyusut dan kerdil. Mereka menderita penyakit yang
dikenal dengan nama Hospitalisme , atau gagal berkembang, yang sering terjadi
di panti-panti asuhan anak-anak.
Meskipun anak-anak diberi makanan yang cukup ,
kebutuhan mereka diberikan berdasarkan jadwal yang ketat dan sedikit sekali
kesempatan untuk melakukan kontak kasih antara perawat dan anak-anak yang
dirawatnya. Akibatnya kelenjar-kelenjar di bawah otak (pituitary glands)
anak-anak yang kurang kasih sayang ini tidak mengeluarkan hormon pertumbuhan
dalam jumlah yang cukup. Akibatnya anak-anak itu mengirimkan pesan kematian di tubuhnya
sendiri karena tak ada seorangpun diantara mereka yang menerima pesan untuk
hidup.
Ibu
Teresa membopong salah satu dari anak-anak tadi, lalu memeluk dan menimang anak
tersebut sambil menatapnya dengan penuh kasih. Setelah beberapa saat anak itu
mulai tersenyum, dan tungkai-tungkai lengan dan kakinya mulai rileks.
Ketika
ibu Teresa ditanya tentang apa sebabnya ia begitu peduli terhadap anak-anak
yang sakit dan hampir meninggal tu, karena mereka tak ada harapan sembuh lagi,
ibu Teresa menjawab bahwa tugasnya adalah memberikan kasih pada mereka. Itu
sudah cukup.
Kata
kunci : ungkapan kasih
Ulasan singkat : Kasih yang
digerakkan oleh Allah di dalam hati kita memiliki kuasa untuk memulihkan dan
menyembuhkan berbagai penyakit yang dilatarbelakangi oleh disfungsi tubuh
akibat krisis kasih sayang. Kasih Ilahi itu membawa pesan kehidupan ke seluruh
jaringan tubuh dan menghasilkan pemulihan yang tidak bisa dikerjakan oleh
penanganan medis apapun.
Kuasa
yang dihasilkan oleh kasih ditegaskan oleh Firman Tuhan dalam MAZMUR
32:10 “Banyak kesakitan
diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan
kasih setia.”
Allah dapat memberikan limpahan
berkat di tengah badai kemalangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar