Selasa, 13 Mei 2014

PERJALANAN SEORANG KAYA


Dalam sebuah bukunya yang berjudul CAN KUO CHE yang ditulis oleh KONG HU CU, dikisahkan tentang orang kaya yang melakukan sebuah perjalanan menuju sebuah kota. Ia menaiki sebuah kereta yang ditarik dengan kuda-kuda yang besar dan kuat serta perbekalan yang cukup untuk kebutuhan selama beberapa minggu.
Setelah melakukan perjalanan selama beberapa hari, ia mulai kehilangan arah. Orang kaya itu mulai kebingungan. Ia berusaha mencari orang-orang yang berpapasangan dengan rombongannya untuk menanyakan arah menuju kota tujuan.
Tak lama kemudian, lewatlah seorang petani yang kebetulan melalui jalan itu dan orang kaya itu bertanya kepadanya dimana arah jalan menuju kota yang hendak ia tuju. Petani itu mengatakan bahwa orang kaya itu telah jauh melewati persimpangan jalan menuju kota itu sehingga petani itu menyuruhnya untuk kembali berjalan ke arah utara di mana persimpangan itu berada.
Mendengar bahwa rombongan kereta kuda harus kembali ke jalan yang telah dilewati, orang kaya itu menjadi marah dan menolak untuk kembali, katanya : “ tidak masalah, arah mana yang aku tuju, ke utara atau ke selatan. Aku masih memiliki kuda yang kuat, rumput yang banyak, dan tenaga yang cukup untuk meneruskan perjalanan sejauh ribuan kilometer”.
Petani itu menjadi bingung dan tidak mengerti mengapa orang kaya itu menolak untuk kembali. Maka katanya :” kalau begitu silakan anda pergi. Kalau engkau tidak menentukan arah, makin kuat kudamu, makin banyak rumputmu, maka makin jauh tujuan itu kau tinggalkan.”

Kata kunci : menentukan tujuan

Ulasan singkat : Dosa berarti menyimpang dari arah semula seperti anak panah yang meluncur keluar dari sasaran. Ketika seseorang menyimpang dari jalan Tuhan, sepatutnya ia tidak berkeras hati mempertahankan jalannya yang salah melainkan perlu menghampiri Allah dengan kerendahan hati dan minta agar Allah memimpin kepada rancanganNya yang sempurna.
Firman Tuhan menjadi pelita yang menentukan arah, sebagaimana dinyatakan dalam MAZMUR  119:105. “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Allah tidak menjanjikan perjalanan yang tenang, tapi pendaratan yang aman

Anonym 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar