Ada
sebuah kisah tentang orang kaya yang bersahabat dengan seorang tukang bangunan.
Tukang ini sedang sial dan jatuh miskin, jadi orang kaya itu berniat
menolongnya. Ia memberikan sahabatnya selembar cek senilai Rp. 500.000.000. ia
berkata :”aku ingin engkau membuat bagiku sebuah rumah baru. Aku menyerahkan
segala sesuatunya kepadamu. Jika engkau bekerja dengan baik aku akan membayarmu
dengan tinggi.
Tukang
itu begitu bersemangat. Ia akhirnya dapat menghasilkan uang. Tapi ia berpikir
:” kalau aku bisa memotong biaya di sana-sini mungkin aku bisa memperoleh uang
saku dari Rp. 500 juta itu”.
Jadi
ia pergi membeli batu bata yang bekas dan murah, kayu-kayu yang bermutu rendah
dan harga murah. Ia melakukan hal yang sama pada pipa-pipa, besi, dan
bahan-bahan lain sehingga ia dapat menghemat hingga lebih dari setengah
anggaran yang diterimanya, yang kemudian di gelapkan dalam rekeningnya sendiri
.
Saat
rumah itu selesai, ia menelepon sahabatnya untuk melihat rumah itu. Sahabatnya
benar-benar terkesan. Dari luar, rumah itu tampak indah. Ia tidak pernah
mengira bahwa sahabatnya itu telah memotong biayanya, dengan mengkompromikan
integritas seluruh rumah.
Tukang
tersebut sangat gembira. Ia tidak sabar untuk mengetahui berapa banyak yang
akan ia terima sebagai upahnya.
Sementara
mengamati rumah barunya, orang kaya itu berkata: “ engkau tahu aku tidak
sungguh-sungguh membutuhkan rumah ini, karena aku telah memiliki rumah yang
indah. Aku hanya sedang berusaha menolongmu”. Ia memberikan kunci-kunci rumah
itu kepada tukang itu dan berkata :” ini untukmu. Engkau baru saja membangun
bagi dirimu sendiri sebuah rumah baru “.
Tukang
tersebut hampir pingsan. Ia berpikir, jika aku tahu rumah ini akan menjadi
milikku, tentu aku akan membangunnya sebaik-baiknya dengan bahan yang terbaik !
Kata
kunci : integritas
Ulasan singkat : Kristus memberikan
teladan dengan memberikan persembahan yang terbaik yaitu hidupnya sendiri untuk
membela manusia yang berdosa. Maka sudah sepatutnya dalam segala hal yang baik
kita pun mengerjakan sesuatu dalam ukuran yang terbaik, suatu tindakan yang
dilakukan seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Sebagaimana
Firman Tuhan mengajarkan dalam KOLOSE 3:23
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
Tuhan dan bukan untuk manusia.”
Mari kita memberitahu orang-orang
muda bahwa buku terbaik masih belum ditulis, lukisan terbaik masih belum
dilukis, pemerintah terbaik masih belum terbentuk; hal terbaik yang akan
dilakukan oleh mereka
John
Erskine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar