Hari
itu, sekalipun hari cerah dan berada di
antara banyak orang yang nampak ceria, pemuda itu nampak tertunduk lesu.
Hatinya dipenuhi dengan rasa kecewa dan kesedihan yang mendalam.
Ia
kecewa karena setelah menanti beberapa tahun untuk mengikuti proses seleksi
sebagai calon antariksawan NASA, ia gagal untuk memenuhi ambisinya itu. Ia
sedih setelah beberapa minggu ia mengikuti pelatihan dan mengeluarkan biaya
yang cukup besar, pada seleksi akhir ia dinyatakan tidak memenuhi syarat,
akhirnya rekannya bernama Krista Mc.Aulif yang akhirnya menggantikan posisinya.
Ia
tak pernah berhenti bertanya kepada Tuhan mengapa ia harus gagal menggapai
cita-citanya sebagai astronot yang namanya kelak akan selalu di kenang
sepanjang masa oleh bangsanya, Amerika.
Ketika
pesawat ulang alik Columbia mulai lepas
landas dari bandara John F.Kennedy, meluncur dengan kecepatan 2000 km/jam
menembus langit biru, matanya menatap haru, sedih, kecewa beradu jadi satu.
Mengapa aku gagal Tuhan ? tanyanya sekali lagi .
Beberapa
menit berlalu, ketika tiba-tiba terdengar suara ledakan yang dasyat dan pesawat
ulang alik columbia dalam sekejab telah
berubah menjadi bunga api raksasa . pesawat ruang angkasa itu hancur di udara
dan menewaskan seluruh awaknya.
Lelaki
yang sesaat lalu menutupi mukanya dan meratapi kegagalannya, wajahnya ternganga
menatap langit, melihat jawaban Tuhan atas kegalauannya selama ini.
Kata
kunci : Rancangan Tuhan
Ulasan singkat : Rancangan Tuhan
adalah sempurna karena Ia memiliki kesanggupan untuk mempertimbangkan berbagai
aspek bahkan akibat di masa depan yang bakal terjadi. Kadangkala rencanaNya
saat ini bagi hidup kita nampak kabur, tidak jelas, melenceng dari keinginan
pribadi kita, namun pada akhirnya Ia akan membuatnya sempurna dan indah pada
waktunya.
Apa yang menjadi
inti rancanganNya Nampak dari Firman Tuhan dalam YESAYA 55:9 “Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. “
Jangan pernah takut untuk
mempercayakan masa depan yang belum anda ketahui kepada Allah yang sudah anda
kenal
Corrie
Ten Boom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar