Dikisahkan di Tiongkok kuno, ada seseorang, ketika
berpakaian bagus, maka ia dihormati. Anehnya, ketika ia memakai pakaian
compang-camping layaknya pengemis, maka ia diusir. Lantas ia menyimpulkan :
"Kalau
ternyata bukan diriku, melainkan pakaianku yg dihormati, mengapa aku mesti
senang...?"
"Dan,
kalau ternyata bukan diriku, melainkan apa yang kupakai yang dibenci, mengapa
aku mesti sedih...?"
Kata kunci : melihat yang di luar
Ulasan
singkat : Manusia sering mengukur jati diri seseorang dari apa yang dipunyai
dan melekat pada diri seseorang, entah itu paras, jabatan, kekayaan, dan
lain-lain. Namun Tuhan memiliki mata yang adil, karena Ia mampu melihat
kedalaman hati manusia dimana harkat dan martabat manusia yang sesungguhnya
tersimpan. Firman Tuhan menegaskan hal ini dalam YEREMIA 17:10 “Aku,
TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada
setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
Kebahagiaan
tertinggi dalam kehidupan adalah kepastian bahwa Anda dicintai apa adanya, atau
lebih tepatnya dicintai walaupun Anda seperti diri Anda adanya
Victor Hugo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar