Rabu, 21 Mei 2014

CERMIN DI PETI MATI


Di sebuah pinggiran kota terdapat gedung gereja yang sudah tidak pernah lagi dikunjungi oleh warga setempat untuk beribadah. Orang-orang yang selama ini setia menggunakan tempat itu, kini lebih banyak sibuk dengan pekerjaan di kebun dan berdagang. Lagi pula di kota itu sudah mulai bermunculan hotel, tempat hiburan dan tempat minum minuman keras, sehingga banyak warga yang mengunjungi tempat-tempat itu ketimbang harus pergi ke gereja.

Hal ini menimbulkan kesedihan di hati gembala gereja tersebut. Suatu ketika ia memiliki gagasan untuk menarik kembali warga agar setia beribadah. Maka diumumkanlah berita bahwa pada hari minggu akan diadakan upacara pemakaman di gereja. Pendeta gereja itu mengundang semua warga untuk bisa menghadiri acara pemakaman tersebut.

Tepat hari minggu, di dalam gereja, pendeta meletakkan sebuah peti mati yang terbuka dan ia mempersilahkan semua warga untuk maju ke peti itu untuk memberikan penghormatan terakhir kepada yang telah meninggal.

Saat warga berjalan satu persatu menuju peti itu, betapa kagetnya mereka setelah melihat ke dalam, ternyata tidak ada mayat di di sana, hanya sebuah cermin yang besar. Sehingga setiap warga dapat melihat wajahnya sendiri di dalam peti itu.

Warga kota itu menjadi sadar bahwa selama ini mereka telah mati secara rohani dan mengabaikan Tuhan. Sejak peristiwa itu, warga kota kembali aktif beribadah di gereja itu dan bersepakat untuk menutup tempat-tempat hiburan yang menjauhkan mereka dari Tuhan.

Kata kunci : melihat di cermin

Ulasan singkat : Firman Tuhan adalah cermin yang memberitahukan kepada kita, apakah kita dalam keadaan setia dan teguh di dalam Tuhan, ataukah kita mengalami kemunduran dan mengalami kematian secara rohani. Untuk itu kita perlu makin bertekun dalam Firman dan persekutuan dengan Tuhan agar hidup kita dipimpin Tuhan untuk berjalan dalam rancangan terbaik yang Tuhan telah tetapkan bagi kita.
Tanpa Firman Tuhan yang menuntun kita maka kita akan tersesat dan tidak mengetahui kehendak Allah yang sempuna, seperti diingatkan DALAM  AMSAL  10:17. “Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat. “

Tidak ada masa depan yang gemilang bagi mereka yang telah kehilangan pengharapan dan imannya.

Samuel Rutherford

Tidak ada komentar:

Posting Komentar