Jumat, 16 Mei 2014

KEBENARAN YANG TAK PASTI


Di sebuah desa tinggallah seorang lelaki tua dan anak laki-lakinya. Mereka amat miskin, selain rumah tua, harta berharga mereka hanyalah seekor keledai yang biasa membantu mereka bekerja di ladang.
Suatu ketika, bencana kekeringan melanda desa itu sehingga mereka tidak bisa lagi mengandalkan hidup dari hasil pertanian, maka mereka memutuskan untuk pergi ke kota dan menjual keledai satu-satunya.
Dalam perjalanan ke kota, mereka berjumpa dengan seorang wanita yang menanyakan tujuan kepergian mereka. Kata wanita itu : “bukankah perjalanan ke kota amat jauh, mengapa kalian berjalan kaki saja dan tidak naik di atas keledai ?”. pria tua itu mendengar nasehat wanita tersebut dan melanjutkan perjalanan dengan naik di atas keledai sementara anak laki-lakinya berjalan mengikutinya di belakang.
 Tak berapa lama kemudian, mereka berjumpa seorang pemuka desa. Begitu ia melihat orangtua itu menunggang keledai ia berseru kepadanya, "Hey, ini tidak benar. Kamu menunggang keledai dan membiarkan bocah kecil itu berjalan kaki di belakangmu." Pria itu mengakui kebenaran perkataan pemuka desa dan iapun segera melompat turun dari punggung si keledai lalu membiarkan putranya naik. "Nak kamu saja yang naik keledainya, biar ayah yang jalan kaki sambil menuntun."

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan hingga mereka melihat seorang lelaki sedang bekerja di ladang yang berteriak: "oi oi, kau, anak muda berpikiran pendek anak semuka engkau menunggang keledai dengan enaknya dan membiarkan orang tua ini berjalan kaki sendiri, " laki-laki tua itu mengangguk setuju dengan pendapat orang itu, maka ia menyuruh anaknya turun dari punggung keledai.
Si orangtua dan anaknya itu segera berdiskusi tentang bagaimana caranya membawa keledai mereka ke pekan raya di kota tanpa ada lagi orang yang mengkritik mereka. "Aku punya ide," kata si Kecil,"kita berdua menunggang keledai itu, dengan demikian tak ada orang yang dapat berkata apapun." "Ide yang bagus," ucap ayahnya setuju, Segera mereka berdua menunggangi keledai itu."Apa! Kalian gila?" dua orang pejalan kaki berseru marah, "Lihat itu, dengan dua orang berada di atas punggungnya, tak lama lagi keledai itu akan mati kecapaian."”Masa keledai sekecil itu ditumpangi berdua. Orang macam apa mereka??"

Ketika si Tua dan anaknya mendengar seruan itu mereka merasa bersalah. Langsung saja mereka melompat dari atas keledai dan berkata,"Benar juga, kita berdua memang gila." Kali ini mereka benar-benar kehilangan akal dan tak tahu harus berbuat apa. "Aku punya ide! Bagaimana kalau kita yang memanggul keledai itu." Kata anak laki-laki itu dan pria tua itu mengangguk, setuju. Dengan  segera keduanya memanggul keledai mereka dengan sebilah bambu dan membawanya ke pekan raya.
Dalam perjalanan menuju pekan raya tubuh mereka berdua basah kuyup oleh keringat. Ketika sekelompok anak-anak melihat bagaimana kedua ayah anak membawa keledai itu, mereka semua tertawa terbahak-bahak. " lihat ini, dua orang ini tidak menunggangi keledainya, tapi justru keledainya yang menunggangi mereka. Itu benar-benar luar biasa.Ha, ha, ha...

Kata kunci : kebenaran

Ulasan singkat : banyak kebenaran di dunia ini, namun nilai-nilai kebenaran yang berasal dari dunia bersifat relative karena setiap orang adalah benar dalam pandangannya sendiri.
Hanya ada satu kebenaran yang absolute dan berlaku universal, yaitu kebenaran dalam Yesus Kristus. Sebagaimana diakui oleh Firman Tuhan dalam YOHANES  14:6  “Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. “

Kehidupan tak bisa menjadi agung sampai difokuskan, didedikasikan, didisiplinkan.

Henry Emerson Fosdick

Tidak ada komentar:

Posting Komentar