Seorang utusan Injil dari Jerman di tugaskan di
daerah konflik perang saudara di Afrika untuk mengevakuasi para pengungsi
anak-anak dan lansia menuju daerah yang aman. Mereka menempuh perjalanan yang
amat jauh, masuk keluar hutan dan naik turun lembah, menyusup melalui jalan-jalan
yang tersembunyi untuk menghindari perampokan dan sergapan musuh.
Suatu ketika setelah menempuh perjalanan yang
melelahkan, mereka memutuskan untuk berkemah di sebuah lembah yang dikuasai
oleh gerombolan perampok bersenjata. Tanpa di sadari, kedatangan para pengungsi
itu telah diketahui oleh lima orang anggota gerombolan yang kebetulan
berpatroli di sekitar tempat itu. Gerombolan tersebut bermaksud akan menyerang
mereka saat malam.
Sementara itu, ditempat yang sangat jauh, di sebuah
dusun kecil di Jerman, tempat kelahiran sang misionaris. Sekelompok pendoa
safaat yang berjumlah 25 orang tengah berdoa buat keselamatan sang misionaris.
Saat malam tiba, gerombolan itu bergerak mendekati
perkemahan para pengungsi. Ketika hendak melakukan serangan dadakan, mereka
dikejutkan oleh pemandangan yang tak lazim. Ada 25 pasukan bersenjata lengkap
yang mengelilingi perkemahan, menjaga para pengungsi. Hal ini membuat nyali
para gerombolan ciut dan mereka memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu.
Beberapa hari kemudian, rombongan itu berhasil tiba
di base camp penampungan tanpa mendapatkan hambatan yang berarti.
Kata kunci : pasukan penjaga
Ulasan
singkat : Tuhan melindungi anak-anaknya dari segala ancaman dengan perisai
kasihnya. Ia menempatkan malaikat-malaikatNya untuk berkemah di sekeliling
anak-anakNya sehingga terhindar dari ancaman marabahaya, kecelakaan, bahkan
dari orang-orang yang berniat jahat. Jaminan perlindungan Tuhan ditegaskan oleh
Firman Tuhan dalam MAZMUR 34:7 “Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling
orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.”
Doa
adalah dinding yang kokoh dan benteng gereja, ia merupakan senjata Kristen yang
ampuh.
Marthin
Luther
Tidak ada komentar:
Posting Komentar