Minggu, 18 Mei 2014

KISAH VETERAN PERANG


Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, bernama Harry.

Harry yang dikirim untuk menjemput sang profesor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor. Ketika berjalan keluar, Harry sering menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh. Kemudian mengangkat seorang anak kecil agar dapat melihat pemandangan. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.

Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

"Dari mana Anda belajar melakukan hal-hal seperti itu?" tanya sang profesor.

"Oh," kata Harry, "selama perang, saya kira."

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

"Saya belajar untuk hidup diantara pijakan setiap langkah, "katanya.

"Saya tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan yang terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini."

Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas.

 Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak.

Kata kunci : kehidupan yang berkualitas

Ulasan singkat : setiap hari yang disediakan Tuhan bagi kita adalah sebuah kesempatan untuk menyaksikan kebaikan Tuhan kepada dunia. Hidup kita sendiri adalah berkat terbesar dari Tuhan, maka sudah seharusnya dunia di sekitar kita melihat mujizat-mujizat yang telah diperbuat Tuhan dalam kehidupan pribadi kita, melalui sikap murah hati sebagaimana diteladankan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Karena sesungguhnya kehidupan kita adalah representasi kehadiran Kristus dalam dunia, seperti dikatakan dalam MATIUS  25:40 “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. “

Ukuran seseorang yang sejati adalah bagaimana ia memperlakukan orang lain yang tidak bisa melakukan hal yang baik kepadanya sama sekali

Ann Landers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar