Suatu ketika seorang suami berdoa kepada Tuhan :
“Ya, Tuhan, betapa tidak adilnya hidup ini. Aku bekerja mencari nafkah buat
keluargaku siang dan malam. Aku sering merasa lelah sementara istri dan
anak-anakku hanya duduk menunggu di rumah. Aku minta padamu agar kau ubah
istriku menjadi diriku agar ia tahu betapa berat tanggung jawab yang harus
kupikul, dan aku ingin kau ubah diriku menjadi istriku, sehingga aku punya
banyak waktu untuk beristirahat di rumah”
Dan Tuhan pun mengabulkan permintaan pria itu.
Paginya, saat ia bangun. Ia melihat istrinya yang
sudah berubah menjadi pria telah meninggalkan rumah untuk bekerja dan dia yang
telah menjadi wanita memulai pekerjaannya dengan memandikan anak-anak,
menyiapkan makanan dan mengantar anak-anaknya di sekolah.
Sepulang
sekolah, ia mencuci pakaian yang sudah menumpuk sambil terus memperhatikan jam
untuk menjemput anak-anaknya pulang sekolah.
Sepulang
sekolah, ia memasak untuk makan siang dan mengantar anak-anaknya untuk les
piano dan menari di sanggar.
Belum sempat beristirahat, ia menerima undangan
arisan ibu-ibu di RT, dan malamnya ia harus menemani anaknya mengerjakan PR dan
menyiapkan makan malam sementara istrinya yang telah menjadi dirinya sudah
tertidur pulas.
Begitulah
ia menjalani aktifitas rutinnya tiap hari. Setelah dua minggu, ia datang lagi
kepada Tuhan dan berdoa : “ Tuhan, ternyata menjadi seorang istri sangat repot
dan melelahkan. Aku tidak sanggup untuk menjalaninya terus, maka aku mohon
ubahlah aku kembali menjadi pria seperti semula”
Tuhan menjawab : “ baiklah, tapi kita harus menunggu
Sembilan bulan lagi “
“apa
! mengapa harus Sembilan bulan lagi, sedangkan dua minggu ini sudah menjadi
hari yang sangat berat bagiku” kata pria itu protes.
“masalahnya,
saat ini kamu sedang hamil” jawab Tuhan kalem.
Kata kunci : peran
Ulasan
singkat : Tuhan menjadikan setiap orang menurut jenis dan perannya
masing-masing. Kepadanya, Tuhan memperlengkapi dengan kemampuan untuk memikul
tanggung jawab sesuai dengan tugasnya, sehingga masing-masing dapat menjalankan
fungsinya sesuai dengan maksud Allah.
Hal
ini menjadi gambaran gereja yang walaupun satu tubuh namun memiliki banyak
anggota dengan fungsi dan tugasnya yang saling melengkapi dan menyempurnakan,
seperti dituliskan dalam ROMA 12:4 “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita
mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang
sama, “
Saya
telah mempelajari kehidupan pria-pria besar dan wanita-wanita terkenal, dan
saya menemukan bahwa mereka yang mencapai puncak keberhasilan adalah mereka
yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada di hadapan mereka dengan segenap
tenaga, semangat, dan kerja keras.
Harry S.Truman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar