Beberapa orang tengah bekerja di sebuah lubang penambangan batu bara yang sudah cukup tua. Mereka berada jauh di kedalaman bawah tanah, ketika tiba-tiba terdengar suara gemuruh di sisi lain lubang. Rupanya pilar-pilar penyangga tidak mampu menahan tanah dan bebatuan di atasnya sehingga terjadi longsong yang menutup pintu gua dan beberapa bagian di lorong tambang itu
Saat semua saluran arus listrik dalam tambang itu
putus. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar tambang itu, dan
dalam sekejap terjadilah hirup pikuk di sana. Setiap orang berusaha
menyelamatkan diri sendiri. Namun mereka sungguh kehilangan arah. Setiap
gerakan mereka pasti berakhir dengan benturan dan tabrakan, entah menabrak
sesama pekerja atau menabrak dinding tambang. Situasi bertambah buruk
disebabkan oleh udara yang semakin panas karena ketiadaan AC.
Setelah capai bergulat dengan kegelapan, mereka
semua duduk lesu tanpa harapan. Satu dari para pekerja itu mengusulkan saran :
'Sebaiknya kita duduk tenang dari pada secara hiruk-pikik mencari jalan keluar.
Duduklah secara tenang dan berusahalah untuk merasakan hembusan angin. Karena
angin hanya bisa berhembus masuk melalui pintu tambang ini.'
Mereka lalu duduk dalam hening. Saat pertama mereka
tak dapat merasakan hembusan angin. Namun perlahan-lahan mereka menjadi semakin
peka akan hembusan angin sepoi yang masuk melalui pintu tambang. Dengan
mengikuti arah datangnya angin itu, mereka akhirnya mereka dapat mencapai pintu
gua dan keluar dari lubang pertambangan dengan selamat.
Kata kunci : duduk dalam keheningan
Ulasan
singkat : suasana hati yang kalut dan ketakutan yang mencekam membuat seseorang
makin sukar melihat jalan keluar dari permasalahan hidup. Namun dalam keteduhan
hati, mata menjadi lebih peka melihat tanganTuhan menunjukkan arah menuju pintu
keluar. Pertolongan Tuhan semacam ini dituliskan dalam MAZMUR 107:24 “mereka
melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di
tempat yang dalam.”
Manusia
tidak dirancang untuk gagal, tapi manusia-lah yang gagal untuk merancang
William J. Siegel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar