Di sebuah desa kecil, tinggallah seorang pria yang
tiap harinya gemar menggosip, dia selalu saja menggosipkan tetangga-tetangganya
meskipun dia tak mengenal siapa mereka. Namun karena ingin berubah, suatu hari
dia mendatangi seorang tua bijak untuk meminta saran.
Pria bijak ini memerintahkannya untuk membeli ayam
segar di pasar dan membawakan untuknya sesegera mungkin. Dan ayam itu harus ia
cabuti bulu-bulunya sementara ia berlari, tak boleh sehelai bulu pun tersisa.
Si penggosip ini menuruti semua, dia mencabuti
bulu-bulu ayam sementara ia berlari kembali ke rumah pria bijak itu.
Sesampainya disana ia menyerahkan ayam tersebut, namun pria bijak lagi-lagi
memintanya untuk pergi mengumpulkan semua helai bulu yang sudah dia cabuti dan
membawanya kembali.
Si penggosip ini tentu saja protes, hal itu tidak
masuk akal untuk dilakukan. Angin pasti sudah menerbangkan bulu ayam itu ke
segala penjuru dan dia takkan pernah bisa mengumpulkannya lagi. Pria bijak
kembali berkata, "Hal itu benar. Dan begitu pulalah halnya dengan gosip.
satu gosip dapat terbang ke segala sudut, lalu bagaimana kamu akan
mengembalikannya? Jadi sebaiknya jangan pernah memulainya dari awal."
Kata kunci : memperhatikan perkataan
Ulasan singkat : dalam satu hari, manusia rata-rata
mengucapkan 31.500 kata. Jadi sebanyak itulah kita memiliki peluang membuat
kesalahan dengan lidah kita. Setiap perkataan yang keluar tidak bisa ditarik
kembali dan akan memberikan balasan yang sama.
Karena
itu berhati-hatilah dalam berbicara atau setidaknya pikirkanlah dulu secara
mendalam sebelum kita mengucapkan sepatah kata agar kita terhindar dari dampak
merugikan oleh perkataan yang sia-sia. Firman Tuhan mengingatkan hal ini dalam MAZMUR
34:13 “Jagalah lidahmu terhadap
yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu”
Jangan
gunakan mulut anda untuk mengeluhkan nasib anda tapi gunakan mulut anda untuk
mengubah masa depan anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar