Selama dua dekade, pada abad ini, beberapa bayi
(dalam jumlah yang besar) di bawah umur 1 tahun harus menghabiskan waktu mereka
berada di rumah sakit dan beberapa institusi anak-anak dan beberapa dari mereka
meninggal dengan alasan yang tidak jelas. Di beberapa institusi, adalah hal
yang biasa kasus-kasus bayi dengan kondisi yang sangat serius dalam catatan
administrasi mereka dituliskan kata “tidak ada harapan”.
Di antara beberapa dokter yang sehari-harinya sering
dihadapkan dengan angka kematian bayi yang tinggi adalah Dr. Fritz Talbot dari
sebuah klinik anak-anak di Dusseldorf. Dr. Talbot memiliki kesuksesan yang luar
biasa dalam menangani anak-anak yang sakit. Selama bertahun-tahun, dia selalu diikuti
oleh kelompok dokter rumah sakit yang ingin mencari cara baru untuk menangani
penyakit anak-anak.
Salah satu diantara dokter tersebut adalah Dr.
Joseph Brennermann, yang menceritakan kisah ini.
“Seringkali
kami mendatangi seorang anak yang telah dinyatakan tak dapat tertolong lagi.
Dan dengan beberapa alasan anak ini dinyatakan tak memiliki harapan. Dan ketika
hal ini terjadi, Dr. Talbot akan mengambil tabel catatan kesehatan anak itu dan
menuliskan beberapa resep obat yang tak dapat ditemukan. Dan dalam kebanyakan
kasus, formula ajaib tersebut berkhasiat dan si anak berangsur membaik.
Kecurigaanku timbul dan aku berpikir apakah mungkin dokter yang terkenal ini
telah mengembangkan jenis obat baru yang mujarab?”
“Suatu
hari, aku kembali ke bangsal anak-anak itu dan mencoba untuk menterjemahkan
catatan resep Dr. Talbot. Tapi aku tak beruntung, dan lalu aku mendatangi
kepala perawat dan menanyai apa resep obat yang diberikan Dr. Talbot tersebut.”
“’Anna.’ jawabnya. Lalu ia kemudian menunjuk seorang
nenek perempuan yang sedang duduk di sebuah ayunan yang besar dengan seorang
bayi di pangkuannya. Perawat tersebut kemudian melanjutkan: ‘Kapanpun disaat
kami mendapatkan seorang bayi yang padanya telah kami lakukan segala cara untuk
menyembuhkannya namun gagal, kami membawa bayi tersebut kepada Anna. Dia lebih
berhasil dibandingkan semua dokter dan perawat di institusi ini.’”
Kata kunci : kehangatan kasih
Ulasan singkat : dalam diri manusia ada sebuah ruang
yang harus diisi oleh kehangatan kasih. Bila ruang itu kosong, manusia akan
kehilangan semangat hidup dan merasa hampa. Banyak persoalan dalam kehidupan
manusia bersumber dari hilangnya kehangatan kasih di dalam dirinya.
Dalam
diri orang percaya, Tuhan Yesus yang berdiam dalam dirinya, menjadi sumber
kasih yang menghangatkan dan tak pernah padam, sebagaimana firman Tuhan dalam YOHANES
7:38 “Barangsiapa percaya
kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan
mengalir aliran-aliran air hidup."
Dalam
doa adalah lebih baik memiliki hati tanpa kata-kata, dari pada kata-kata tanpa
hati
Freeman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar