Seorang tukang roti di sebuah desa kecil membeli 1
kg mentega dari seorang petani. Ia curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak
benar-benar seberat 1 kg. Beberapa kali ia menimbang mentega itu, dan benar,
berat mentega itu tidak penuh 1 kg. Yakinlah ia bahwa petani itu telah
melakukan kecurangan. Ia melaporkan pada hakim, dan petani itu dimajukan ke
sidang pengadilan.
Pada saat
sidang, hakim berkata pada petani, "tentu kamu mempunyai timbangan?"
"tidak, tuan hakim," jawab petani.
"lalu, bagaimana kamu bisa menimbang
mentega yang kamu jual itu?" Tanya hakim.
Petani itu menjawab, "ah, itu mudah
sekali dijelaskan, Tuan hakim. Untuk menimbang mentega seberat 1 kg itu,
sebagai penyeimbang, aku gunakan saja roti seberat 1 kg yang aku beli dari
tukang roti itu"
Kata kunci : menimbang
Ulasan
singkat : untuk menguji suatu kebenaran kita harus menggunakan sumber kebenaran
sebagai acuannya. Satu-satunya sumber kebenaran yang menjadi pegangan dalam
seluruh permasalahan kehidupan adalah Firman Tuhan. Sebagaimana dinyatakan
dalam MAZMUR 25:10
“Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang
pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya. “
Tidak
ada yang dapat menghentikan seseorang dengan sikap mental yang benar dari pencapaian
tujuannya dan tidak ada yang dapat menolong seseorang dengan sikap mental yang
salah di dunia ini.
W W Ziege
Tidak ada komentar:
Posting Komentar