Seorang wanita bijaksana yang sedang berjalan di
suatu pegunungan menemukan sebuah batu permata yang berharga. Keesokan harinya
ia bertemu dengan seorang pengembara yang sedang lapar Wanita bijak itu membuka bungkusan yang
dibawanya dan berbagi makanan dengannya.
Pengembara yang sedang lapar itu melihat batu
permata yang dibawa wanita itu dan memintanya. Wanita itu memberikannya tanpa
ragu-ragu. Sang pengembara pergi dengan gembira karena nasib baiknya. Ia tahu
nilai batu permata itu cukup untuk menghidupinya seumur hidup.
Tetapi, beberapa hari kemudian ia datang untuk
mengembalikan batu permatanya pada
wanita bijak itu. “Saya telah berpikir,” katanya. “Saya tahu betapa berharganya
batu permata ini, tetapi saya mengembalikannya dengan harapan Anda mau
memberikan sesuatu yang lebih berharga lagi. Berikan pada saya apa yang ada
dalam diri Anda hingga Anda bisa memberikan batu itu pada saya.”
Kadang-kadang
bukan kekayaan yang Anda miliki tetapi apa yang ada dalam diri Anda yang orang
lain perlukan.
Kata kunci : kekayaan
Ulasan
singkat : ketika hati seseorang dipenuhi oleh kasih Tuhan, maka hal-hal
berharga yang ada didunia ini menjadi tak berarti. Karena kehadiran Tuhan dalam
hidupnya menjadikannya sebagai pemilik dari segala sesuatu yang diciptakan oleh
Tuhan. Hal ini dinyatakan dengan jelas dalam MATIUS 13:45-46 “Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu
seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya
mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli
mutiara itu."
Sebagian
besar orang tidak tahu bagaimana berbagi, karena mereka tidak pernah mengerti
mengapa orang memberi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar